Senin, 02 Maret 2009

Do'a Seorang Suami

Suatu pagi seorang suami yang merasa kecapaian dalam hidupnya memanjatkan doa kepada Allah. “Ya Allah kasihanilah aku. Aku bekerja membanting tulang, sementara istriku tinggal dirumah. Aku akan mempersembahkan apapun, asalkan Kau kabulkan satu permohonanku: ‘tukarlah aku menjadi istriku’. Ia enak – enakan di rumah, dan aku ingin memberinya pelajaran betapa beratnya kehidupan seorang laki – laki.” Tuhan mendengar doa tersebut, dan mengabulkannya.
Esoknya, mulailah ‘perempuan baru’ tersebut menjalankan kehidupannya. Ia membangunkan anak – anak untuk ke sekolah, menyiapkan bekal suaminya. Memasukkan cucian kotor ke mesin cuci, menyiapkan masakan hari ini, mengantarkan anak – anak. Sepulang dari sekolah anaknya mampir ke pom bensin, mengambil uang, membayar rekening listrik dan telpon, mengambil cucian suaminya di pelayanan laundry, dan cepat – cepat ke pasar untuk belanja.
Dengan cepat hari mencapai pukul 13:00 tengah hari. Ia membereskan tempat tidur, mengambil cucian tadi pagi dan menjemurnya, dan memasukkan sisanya ke mesin cuci, menyapu dan mengepel rumah, menanak nasi, sebelum kemudian segera berangkat menjemput anak – anak dari sekolah, yang disambut oleh anak – anaknya dengan bersitegang.
Sesampainya dirumah ia segera menyiapkan makan anak – anaknya. Dengan tergopoh – gopoh meniriskan kembali cuciannya yang sebenarnya telah kering karena ternyata hari hujan selama ditinggal ke sekolah. Sore hari ia membantu anak – anak mengerjakan PR. Ia sempat - sempatkan mengintip – intip acara TV sambil tangannya menyetrika. Setelah itu ia menyiapkan makan malam keluarga, memandikan anak – anak, dan mengantarnya tidur. Pukul 21:00 malam, ia dengan badan begitu lelah pergi tidur. Sudah tentu, masih ada tugas lain lagi, yang entah bagaimana caranya ia laksanakan dengan baik, sebelum benar – benar menikmati tidurnya.
Esok paginya ia berdoa sekali lagi kepada Allah: “Ya Allah, apa yang ku bayangkan saat meminta-Mu mengabulkan permohonanku, tak sanggup kutanggungkan lagi. Aku menghamba-Mu Ya Allah, kembalikan aku menjadi diriku, kumohon Ya, Allah.”
Allah kembali mendengarkan doanya. Ia berkata:”Wahai hamba-Ku, Aku akan mengembalikan keadaanmu semula. Tapi ada hal kecil yang sedikit mengganggu, kau harus menunggu 9 bulan. Ingat, perbuatanmu sendiri telah membuatmu hamil sejak kemarin.”

Muliakanlah wanita Rosulullah bersabda bahwa : “Semulia – mulianya laki – laki adalah laki – laki yang memuliakan kaum ibunya (wanita)”. Muliakan dia dengan senantiasa menjaga kehormatannya.Sesungguhnya Allah menciptakanmu (adam) dengan beberapa kelebihan yang tidak dimilikinya (hawa) salah satunya adalah untuk menjaga kehormatannya (dari berbagai fitnah)dengan tanggung jawab yang lebih berat yang Allah pikulkan kepadamu dan tidak kepadanya.

Kumpulan hadist Rosulullah SAW:
  • Amal yang paling utama ialah mencari nafkah yang halal.(HR. Ibnul ‘Ali)
  • Shadaqah yang paling utama (afdal) adalah shadaqah yang keluar dari orang yang berambisi kaya, tangan di atas lebih baik ketimbang tangan di bawah, dan dimulai dari keluarganya.(HR. Ahmad, Muslim dan An-Nasai)
  • Apabila suami memberikan nafkah kepada keluarganya dengan tulus, maka nafkah itu termasuk amal sedekah.(HR.Al-Bukhari)
  • Sesungguhnya tidaklah kamu menafkahkan harta yang semata – mata demi mengharap ridha Allah, melainkan kamu akan diberi pahala hingga setiap suap makan yang masuk ke mulut istrimu.(HR. al-Bukhari dan Muslim)
  • Sedinar kamu infakkan di jalan Allah, sedinar kamu infakkan untuk memerdekakan budak, sedianar kamu sedekahkan kepada fakir – miskin dan sedinar kamu nafkahkan kepada keluargamu ; maka pahala yang paling besar adalah yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.(HR.Muslim)

Tidak ada komentar: